Karakteristik
kondisi Kota Surabaya
Guys
gua bagi-bagi info ya tentang Kota gua tercinta, bagian dari Tugas Kuliah gua..
haha.. ya kali aja ini bisa membantu kalian buat tambahan inspirasi buat
mengenal Surabaya lebih dalam (biar bukanDolly nya aja yang di hapal ) hahaha
:)
Kota Surabaya merupakan Ibu Kota dari provinsi Jawa Timur. Luas Wilayahnya ±33.306,30Ha dengan luas wilayah yang tersebut Surabaya merupakan kota padat penduduk, dengan jumlah penduduknya ±2.870.500 jiwa, sehingga penyebaran penduduknya melampaui perkiraa, Hal ini disebabkan juga karena Surabaya sendiri sudah termasuk dalam 5 kota besar yang berkembang cukup pesat dalam hal pembangunan yang terpadat di Indonesia(sumber dari Koran Jawa Pos), Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Maka dapat di pastikan jumlah pendatang dari luar wilayah Surabaya melonjak naik dan tidak dapat di bendung oleh pemerintah.Menurut sumber yang di ambil dari dispenduk kota Surabaya Jumlah Kecamatan di Surabaya ada 31 kecamatan sedangkan Jumlah Desa /Kelurahan:160 Lurah yang terdaftar. Sementara ada beberapa kelurahan yang terpaksa di gusur pemkot karena tidak memenuhi standar pembuatan banunan yang membangun di atas atau di samping bantaran sepanjang sungai kota.
Meningkatnya Demokrasi dan Keadilan, pemerintah tidak diperluas namun budaya
demokratis dalam mengembangkan pemerintahan dan sosial secara organisasi dalam
partisipasi dasar semua pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan,
transparansi dan akuntabilitas yang baik dalam perencanaan, konkresi dan
pengembangan tanggung jawab. Dengan melakukan itu, juga rendahnya tingkat
budidaya hukum dan penegakan hukum kualitas struktural yang bisa menciptakan
rasa aman dan faired bagi penduduk.Birokrasi yang tidak efisien Dalam fungsi
sebagai regulator, memfasilitasi dan pelayanan di masyarakat, birokrasi
pemerintah kota Surabaya tidak menunjukkan prestasi yang efisien belum. Hal ini
disebabkan antara lain, sistem kurangnya tingkat karier yang didasarkan pada
struktur penghargaan dan hukuman terhadap prestasi untuk birokrat yang diukur
pada inovasi dan kepuasan penduduk pada layanan yang akan diberikan.Sektor informal dan pengangguran
serta Pertumbuhan jumlah pedagang sektor informal hampir mencapai angka 70. 000
unit usaha, sekarang kontribusi dari sektor menekan angka kemiskinan tinggi dan
pengangguran. Sektor pengelolaan tidak optimal dan cenderung spasial belum, dan
memiliki efek serius terhadap aliran, kekotoran, dan hilangnya lalu lintas kota
dari sektor usaha lainnya.
b. Kondisi Ekonomi di Surabaya
Sebagai
kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa
Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa,
industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di
Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan PT
PAL. Kawasan industri di Surabaya diantaranya Surabaya Industrial
Estate Rungkut (SIER) dan Margomulyo.
Dewasa
ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat
perbelanjaan modern ternama diantaranya: Tunjungan Plaza,Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu
gedung), Mal Galaxy,Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of
Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall,
Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina
(dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang
oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling
baru saat ini adalah Empire Palace, yang sekaligus merupakan wedding
mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional terna
diantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya
adalah Pasar Wonokromo.
Meskipun
investasi dari tahun ke tahun menunjukkan angka pertumbuhan investasi (tahun
2004) PMA US $ 2. 874083. 000 dan PMDN US $ 17. 647. 004. 000, dengan
pertumbuhan ekonomi 5,45%, tetapi karena Surabaya sebagai icon pertumbuhan Jawa
Timur dan bahkan sebagai jendela Indonesia Timur, maka kenyataannya masih belum
sesuai dengan harapan atau tidak sebanding namun dengan tingkat kebutuhan yang
diperlukan .
Pembiayaan
Pembangunan Masih kekurangan pendanaan pembangunan dibandingkan dengan tingkat
kebutuhan dan program yang perlu dilakukan oleh pemerintah kota. Hal ini karena
tidak memiliki upaya maksimal namun penggalian dana pembangunan baik yang
alternatif intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber biaya daerah
c. Perilaku Dasar Masyarakat Surabaya
Surabaya
memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek
ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di
bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan
tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya.
Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi
oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke surabaya
yang telah mencampuradukkan bahasa suroboyo,jawa ngoko dan madura,bahasa asli
suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om,
Maklik:Bulek/tante.
Sementara
watak orang Surabaya adalah keras,apa adanya,tenggang rasa yang erat, dan
saling menghargai. Dapat dilihat dari logat bicara orang Surabaya yang khas
sehingga membuat orang Surabaya di identikan dengan orang yang suka dengan
kekerasan. Beberapa warga yang tinggal di Surabaya adalah sebagian besar adalah
orang Madura, terlebih di daerah pesisir Surabaya. Warga Surabaya dari suku
maduralah yang biasanya lebih di kenal dan identik dengan kekerasan dari
beberapa kasus yang terjadi seperti carok dan lain sebagainya.