PERIODESASI KEMAJUAN ISLAM (700-1000 M)
1. Khilafah Bani Umayyah
Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah
ibn Abi Sufyan ibn Harb ibn Umayah. Muawiyah dinobatkan segabai khalifah di
Iliya’(Yerussalem) pada 40 H/660 M. dengan penobatan itu, ibu kota provinsi
Suriah, Damaskus, berubah menjadi ibu kota kerajaan Islam. Muawiyah memiliki
kekuasaan yang terbatas karena beberapa wilayah islam tidak mengakui
kekhalifahannya.
Pemerintahan yang awalnya bersifat
demokratis berubah menjadi kerajaan turun temurun.
Kekhakifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya,
tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang
lebih 90 tahun (40-132/661-750 M). Pada masa kekuasaan dinasti ini banyak
kemajuan, perkembangan dan perluasan daerah yang dicapai, terlebih pada masa
pemerintahan walid ibn Abdul Malik (86-96 H/705-715 M).
Kejayaan dinasti Umayyah di tandai
dengan dicapaianya ekspansinya yang sangat luas. Langkah ekspansi ini
menunjukkan stabilitas politik Umayyah yang cukup mapan.Selama pemerintahan
Al-Wahid dan Hisyam, islam berhasil memperluas wilayah sampai batas-batas yang
terjauh, membentang dari Lautan Atlantik dan Pyrenees hingga ke Indus dan
Cina,perluasan yang hampir tak tertandingi sejak masa klasik.
Adapun
sebab-sebab utama terjadinya keruntuhan dinasti Bani Umayyah adalah sebagai
berikut :
1.
Terjadinya persaingan kekuasaana di dalam anggota
keluarga Bani Umayyah.
2.
Tidak ada pemimpin politik dan militer yang handal
yang mampu mengendalikan kekuasaan dan menjaga keutuhan negara.
3.
Munculnya berbagai gerakan perlawanan yang menentang
kekuasaan Bani Umayyah, antara lain gerakan kelompok Syi’ah.
4.
Serangan pasukan Abu Musim al-Khurasani dan pasukan
Abul Abbas ke pusat-pusat pemerintahan dan menghancurkannya.
Khalifah Bani Abbasiyah
Kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah adalah
melanjutkan kekuasaan Dinasti Bani Umayyah.Dinamakan daulah Abbasiyah karena
para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi
Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad
ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104
H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal132 H. Kekuasaan
Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M (Syalaby,1997:44).
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan
diseluruh negeri.Pemberontakan yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari
segala pemberontakan yakni perang antara pasukan Abu Abbas melawan pasukan
Marwan ibn Muhammad. Yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abu Abbas. Dengan
jatuhnya negeri Syiria, berakhirlah riwayat dinasti Bani Umayyah dan bersama
dengan itu bangkitlah kekuasaan Abbasiyah.
Sebelum daulah Bani Abbasiyah berdiri,
terdapat 3 tempat yang menjadi pusat kegiatan kelompok Bani Abbas, antara satu
dengan yang lain mempunyai kedudukan tersendiri dalam memainkan peranannya
untuk menegakkan kekuasaan keluarga besar paman nabi SAW yaitu Abbas Abdul
Mutholib (dari namanya Dinasti itu disandarkan). Tiga tempat itu adalah
Humaimah, Kufah dan Khurasan. Humaimah merupakan kota kecil tempat keluarga
Bani Hasyim bermukim, baik dari kalangan pendukung Ali maupun pendukung
keluarga Abbas. Humaimah terletak berdekatan dengan Damsyik.
Runtuhnya bani Abbassyah
Konflik internal, ketidak mampuan
khalifah dalam mengkonsolidasi wilayah kekuasaannya, budaya hedonis yang
melanda keluarga istana dan sebagainay, disamping itu juga terdapat ancaman
dari luar seperti serbuan tentara salib ke wilayah-wilayah Islam dan serangan
tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya
dalam mendulang kesuksesan dalam hampir segala bidang, namun akhirnya iapun
mulai menurun dan akhirnya runtuh.
Pada periode pertama, pemerintahan Bani
Abbas merupakan pemerintahan yang kaya. Dana yang masuk lebih besar dari yang
keluar, sehingga Baitul-Mal penuh dengan harta. Perekonomian
masyarakat sangat maju terutama dalam bidang pertanian, perdagangan dan
industri. Tetapi setelah memasuki masa kemunduran politik, perekonomian pun
ikut mengalami kemunduran yang drastis.
Setelah khilafah memasuki periode kemunduran ini, pendapatan negara
menurun sementara pengeluaran meningkat lebih besar.
Menurunnya pendapatan negara itu
disebabkan oleh makin menyempitnya wilayah kekuasaan, banyaknya terjadi
kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat. diperingannya pajak dan
banyaknya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dan tidak lagi membayar
upeti. Sedangkan pengeluaran membengkak antara lain disebabkan oleh kehidupan
para khalifah dan pejabat semakin mewah. jenis pengeluaran makin beragam dan
para pejabat melakukan korupsi.