Budaya Bengkulu

Salah satu upacara tradisional adalah upacara
"TABUT" yang sekarang populer dengan nama “TABOT” yaitu suatu
perayaan tradisional yang dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10
Muharram setiap tahunnya, untuk memperingati gugurnya Hasan dan Husen cucu Nabi
Muhammad SAW oleh keluarga Yalid dari kaum Syiah, dalam peperangan di Karbala
pada tahun 61 Hijriah. Pada perayaan TABOT tersebut dilaksanakan berbagai
pameran serta lomba ikan – ikan, telong – telong, serta kesenian lainnya yang
diikuti oleh kelompok – kelompok kesenian yang ada di Provinsi Bengkulu,
sehingga menjadikan ajang hiburan rakyat dan menjadi salah satu kalender
wisatawan tahunan.
Terdapat empat bahasa daerah yang digunakan oleh
masyarakat Bengkulu, yakni: Bahasa Melayu, Bahasa Rejang, Bahasa Pekal, Bahasa
Lembak. Penduduk Provinsi Bengkulu berasal dari tiga rumpun suku besar terdiri
dari Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Melayu. Sedangkan lagu daerah yaitu Lalan
Balek.
Di bidang kehidupan beragama, kesadaran melaksanakan
ritual keagamaan mayoritas penduduk yang beragama Islam secara kuantitatif
cukup baik. Kesadaran di kalangan pemuka agama untuk membangun harmoni sosial
dan hubungan intern dan antar-umat beragama yang aman, damai dan saling
menghargai cukup baik.
