manfaat lebih dari pohon mangga

Pohon MANGGA

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).
Buah mangga merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah yang satu ini memang memiliki pangsa pasar yang stabil sebab mangga memang dikonsumsi sebagai buah meja oleh masyarakat. Selain ditanam di pekarangan rumah warna, buah yang kabarnya berasal dari India ini juga banyak dibudidayakan dalam skala yang lebih besar. Di Indonesia sendiri, sentra budidaya mangga yang ada di Jawa antara lain di Purbolinggo, Cirebon, Indramayu dan masih banyal lagi wilayah lainnya.

Teknik Budidaya Mangga

Bibit Mangga

Tanaman mangga bisa diperbanyak melalui 3 cara yakni:
Dengan biji. Sebaiknya pilih biji dari tanaman yang kuat juga sehat. Biji mangga tersebut dikeringkan dan kemudian kulitnya dibuang. Setelah itu biji tersebut disemaikan di sebuah kotak dengan ukuran 100 x 50 x 20 Jarak tanam pada kotak persemaian adalah 10 sampai 20 cm. Biji tersebut ditanam dengan bagian perut mengarah ke bawah agar supaya akarnya tidak menjadi bengkok. Selama proses penyemaian biji tersebut, sebaiknya bbit tidak kekurangan air.
Dengan cara Okulasi. Metode ini dianggap sebagai perbanyakan pohon mangga yang terbaik. Caranya dengan menempelkan tunas dari bagian batang yang buahnya cukup berkualitas ke bagian batang bawah dimana struktur batang akar juga batangnya kuat. Okulasi ini dilakukan sebaiknya di musim kemarau agar bagian yang ditempelkan tersebut tidak membusuk.
Metode Cangkok. Batang yang hendak dicangkok sebaiknya memiliki ukuran diameter 2,5 cm dan merupakan tanaman yang telah berumur minimal 1 tahun. Adapun panjang sayatan cangkokan adalah 5 cm. Sayatan kemudian diberi pupuk kandang dan kemudian dibungkus plastik juga sabut kelapa.
Persiapan Medium Tanam
Proses persiapan dimulai dari pembukaan lahan dengan cara membabat tanaman yang kira-kira menghambat atau tidak diperlukan. Misalnya saja rumput dan juga alang-alang. Selanjutnya, tanah dibajak agar bongkahan batu bisa hilang dan tanah jadi lebih gembur. Selanjutnya tanah yang kurang subur dibikinkan pengaturan jarak tanam yang lebih rapat sementara tanah yang subur jarak tanamnya renggang.

Proses Penanaman
Cara memanamnya dengan menggunting polibag dan memasukkan tanaman beserta tanah dari polybag tersebut. Setelah masuk, timbun sekitar lubang tanam sehingga membentuk guludan. Selanjutnya tekan bagian sekitar batang dan sebaiknya dipasangi kayu penyangga agar tanaman tahan sampai akhirnya akarnya menyatu dengan medium tanam. Selanjutnya, pohon pelindung juga sebaiknya ditanam agar mangga tahan terhadap hembusan aingin. Biasanya yang digunakan oleh petani adalah pohon asam dan juga trembesi.

Pemeliharaan Tanaman
Proses selanjutnya dalam budidaya mangga adalah langkah pemeliharaan. Pertama, lakukan penyiangan. Singkirkan rerumputan atau gulma agar tidak mengganggu tanaman. Selanjutnya lakukan penggemburan atau pembumbunan. Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rerumputan perlu digemburkan. Lakukan di awal musim penghujan. Apabila bibit dari cangkokan, sebaiknya penggemburan tidak dilakukan sangat dalam. Selanjutnya adalah dengan melakukan perempelan atau pemangkasan. Tujuannya untuk membentuk kanopi sehingga produksi mangga jauh lebih baik. Langkah berikutnya adalah pemupukan. Dua jenis pupuk yang digunakan adalah organik dan an-organik. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah peningkatan kuantitas buah. Apabila tanaman mangga telah besar dan berbunga, agar lebih banyak bisa disemprotkan dengan polinatur maru atau juga serbuk sari dan ditambahkan dengan hormon giberelin. Dengan cara ini produksi buah bisa meningkat sampai 1,3%.
Penyakit dalam buah mangga
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis.
Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.
Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.
Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
 Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.
Manfaat khasiat buah mangga untuk kesehatan serta kecantikan :
°         Menyegarkan kulit wajah                                       
°         Mengurangi kelebihan panas badan                      
°         Memproteksi tubuh dari infeksi                              
°         Membersihkan aliran darah
°         Menyegarkan tubuh ketika lemes
°         Melancarkan saluran pencernaan
°         Mengurangi rasa sakit

°         Menghilangkan bau badan